Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

FUNGSI DAGANG BANGSA EROPA
Latar Belakang

Sejak awal tarikh masehi, Indonesia dikenal sebagai sumber penghasil rempah-rempah yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa sebagai obat, pengawet makanan, dan bumbu masakan. Orang Eropa biasa membeli rempah-rempah dari pedagang perantara Asia Barat, sehingga harga rempah di Eropa pun sangat mahal. Sehingga mereka mempunyai inisiatif untuk mencarinya langsung dari sumbernya. Tujuan awal Eropa datang ke Indonesia hanya untuk memperoleh rempah-rempah langsung dari sumbernya.
Ternyata tujuan itu berkembang menjadi tujuan lain, yaitu untuk menguasai indonesia yang tujuannya :
Agar dapat menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari daerah sumbernya.dengan cara penerapan monopoli perdagangan.
Menguasai wilayah srtategis untuk perdagangan dan basis militer.
Mengeruk sebanyak mungkin kekayaan sumber daya alam suatu wilayah.
Ikut campur tangan dalam urusan politik suatu wilayah.

Bangsa Portugis

Ekspedisi Portugis ke Hindia Timur berlangsung atas dukungan pemerintah yang dilatar belakangi oleh persaingan dengan spanyol. Mereka sama-sama berhasil menguasai wilayah baru di dunia.Pelaut Portugis telah lebih dulu mencoba mencari jalan ke Hindia Timur sebagai pusat penghasil rempah-rempah.

Bartolomeus Diaz tahun 1468 berlayar menyusuri pantai Afrika dengan tujuan India, tetapi gagal mencapainya. Iapun berhasil menemukan jalur baru ke Hindia Timur melalui pantai Afrika Selatan lalu ke Samudera Hindia dan menyebutnya (Tanjung Topan,kemudian diganti menjadi Tanjung Harapan baik Cape of Good Hope).

Ekspedisi Hindia Timur dibawah pimpinan Vasco dan Gama menempuh jalur yang ditemukan oleh Bartolomeus Diaz. Dipantai timur Afrika, Vasco dan Gama bertemu pedagang islam. Atas petunjuk mereka, Portugis mencapai kalikut di pantai Barat India dan mereka mendapat rempah-rempah dan membelinya untuk dibawa ke Eropa.

Bangsa Portugis, yang terlebih dahulu datang ke Indonesia sebelum Belanda, selain di Malakka, memusatkan perhatian mereka di kepulauan Maluku, yang kaya akan rempah-rempah –komoditi langka dan sangat mahal di Eropa. Setelah dapat mematahkan perlawanan rakyat Maluku tahun 1511, Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah di kepulauan Maluku selama sekitar 100 tahun ditangan Alfonso d'Burquorque.

1512 rombongan portugis datang ke Maluku dan diterima baik oleh kerajaan Ternate dan diperkenankan mendirikan benteng di Ternate yang dimanfaatkan untuk menghadapi ancaman dari kerjaan lain. Sultan Ternate meminta dukungan Portugis secara militer dalam menghadapi persaingan dengan Tidore. Pihak Portugis menyetujuinya, dan ia meminta hak monopoli perdagangan rempah di Ternate yang mengakibatkan petani rempah-rempah tertindas. Sehingga tidak dapat menjualnya dengan bebas dan menjualnya dengan harga rempah yang rendah yang telah ditentukan oleh Portugis, sehingga petani banyak dirugikan, serta timbulnya kesengsaraan dan kemelaratan bagi petani.

Disamudera Pasai memperoleh izin mendirikan benteng di tepi sungai dan hak berdagang lada. Di Minangkabau, memperoleh keuntungan jual beli lada. Di Pakuan Pajajaran, memperoleh hak dagang rempah di sunda kelapa, tapi digagalkan oleh Fatahillah di Demak. Pada abad ke16 Malaka merupakan bandar dagang yang terkenal di Asia. Portugis pun memperoleh empat keuntungan menguasai Malaka, yaitu :

1.Portugis menguasai jalur perdagangan penting di Asia, termasuk perdagangan rempah-rempah.
2.Malaka dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasai perdagangan rempah di Maluku. Oleh karena iti Portugis membangun basis militer yang kuat di Malaka.
3.Portugis mengambil keuntungan dari perselisihan dan persaingan daerah untuk memperkuat
kedudukannya
Contoh : 1. Hitu bersengketa dengan Seram. Pertugis membantu Hitu.
2. Ternate bersaing dengan Tidore. Portugis memihak Ternate. Sebagai imbalan Portugis
mendapat ijin monopoli rempah-rempah
4. Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Cara : perbentengan monopoli rempah

Bangsa Spanyol

Ekspedisi Spanyol juga disponsori oleh Pemerintah kerajaan. Christopher Columbus berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudera Atlantik dan sampai di kepulauan Bahama Karibia. Karena mengira sudah sampai India, penduduk asli benua Amerika disebut suku Indian, kekeliruan itu menghasilkan sebutan Hindia Barat untuk Amerika.

Fernando de Magelhaens dan Juan de Sebastian del Cario alias Ferdinand de Magellan ia mengambil kesimpulan bahwa Hindia Timur dapat dicapai dari arah barat melalui ujung selatan Benua Amerika dan Samudera Pasifik. Ia memulai pelayaran pada bulan Agustus 1519. selama 2 tahun ia tiba dikepulauan Filipina dan mendirikan tugu peringatan dan menyatakan daerah itu sebagai daerah milik raja Spanyol.

Pelayaran di lanjutkan oleh Sebastian De Elcano 1521. Dua kapal ekspedisi Spanyol sampai diMaluku. Ketika itu, Maluku sedang terjadi persaingan antara Ternate dan Tidore. Guna mengimbangi kekuatan Ternate yang didukung Portugis, Spanyol mendukung Tidore. Karena kalah kuat, persekutuan Tidore dan Spanyol dapat di lumpuhkan. Sejak tahun 1534, Tidak ada lagi ekspedisi Spanyol ke Indonesia. Berdasarkan perjanjian Tordesilas : Kawasan Indonesia hanya boleh di jelajahi oleh Portugis, Sedangkan Spanyol hanya sampai di Filipina.

Bangsa Inggris

Ekspedisi Inggris di sponsori oleh persekutuan dagang East Indian Company (EIC) yang merupakan gabungan para pengusaha london. Tahun 1600 EIC memperoleh hak khusus dari pemerintah Inggris untuk menangani perdagangan di Asia. Sehingga memiliki wewenang penuh atas monopoli perdagangan Asia, sehingga dapat menggariskan kebijakannya sendiri.

Abad ke 16 EIC mengadakan hubungan di Indonesia, seperti Aceh, Jayakarta, Banjar, Gowa, dan Maluku. Karena ketidak mampuannya Inggris bersaing dengan Belanda. Dengan kekuatan militer dan kemampuannya mempengaruhi penguasa setempat, armada dagang Belanda membuat Inggris perlahan-lahan tersingkir dari kawasan perdagangan di Indonesia.

Tetapi EIC berhasil menanamkan pengaruhnya dalam perdagangan Asia. 1612 EIC dapat mengusir Portugis dari India dan Inggris pun membangun kota dagang, Madras, Kalkuta, Bombay. Yang terletak pada jalur lalu lintas perdagangan mancanegara. Dengan mengusai India, EIC memegang kendali perdagangan di Teluk Persia, Asia Selatan dan Asaia Timur.

Bangsa Belanda

Belanda datang ke Nusantara karena pedagang Belanda dilarang berdagang dengan Portugis. Pedagang Belanda terancam kehilangan mata pencaharian. Tujuan bangsa belanda adalah berdagang rempah2. untuk melancarkan usahanya maka dibentuk voc tahun 1602.
Latar belakang bangsa Belanda datang ke Indonesia adalah sebagai berikut :

Meletusnya perang 80 tahun antara Belanda dan Spanyol 1568-1648. Pada awalnya, bersifat agama. Karena Belanda mayoritas beragama kristen Protestan dan Spanyol kristen katolik. Sehingga berkembang menjadi perang ekonomi dan politik. Raja Philip II dari Spanyol memerintahkan kota Lisabon tertutup bagi kapal Belanda pada tahun 1585. Portugis menaati perintah tersebut sebab Portugid telah diduduki Spanyol.
Adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari Jan Huygen van Linscoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis dan pernah sampai ke Indonesia.

Ekspedisi pertama ke Indonesia dipimpin oleh Jacob Van Neck. Merka berusaha sampai Indonesia melewati jalur kutub utara untuk menghindari hadangan armada Spanyol dan Portugis, Namun gagal.
Pada tahun 1595, ekjspedisi dilanjutkan dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer melalui lautan Atlantik dan masuk melalui Selat Malaka.

Tahun 1596 empat kapal Belanda debawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten. Mereka di sambut dengan tangan terbuka. Bagi Banten semakin banyak kapal berlabuh semakin banyak keuangan kerajaan. Banten merupakan pusat perdagangan lada putih.

Persaingan dagang tinggi karena banyak pedagang Eropa yang datang di Nusantara. Persaingan juga terjadi antar pedagang Belanda. Karena itu Belanda mendirikan : VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie).
Tujuan VOC : Menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Hak istimewa VOC/ hak octroi dari Belanda : Boleh membentuk tentara dan mendirikan benteng - Boleh berperang,berdamai,dan mengadakan perjanjian dengan raja-raja di negeri asing - Boleh memberhentikan pegawai dari pangkat terendah sampai Gubernur Jenderal - Mempunyai hak monopoli - Boleh membuat mata uang sendiri - hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja2 indonesia .
Tujuan VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah semakin jelas ketika VOC dikepalai oleh Gubernur Jan Pieter Zoen Coen pada tahun 1603. Dan untuk menyaingi kongsi2 dagang lainnya, untuk menyaingi pedagang2 belanda lain, untuk meningkatkan keuangan Negara, untuk memonopoli perdagangan rempah2. VOC berusaha meraih keuntungan dari Indonesia dengan cara : - Pelayaran Hongi (Hongi Tockten) Pelayaran untuk mencegah pelanggaran monopoli rnmpah-rempah di Maluku - Eksterpasi Penebangan tanaman rempah-rempah supaya harga stabil - Tanam Paksa - Pajak kepala - Devide at Impera.

Upaya-upaya VOC untuk menguasai perdangangan :
-memonopoli perdagangan
-hongi tochen (mengawasi para pedagang maluku agar tidak menjual rempah2 ke pedagang lain)
-ekstipasi ( menebang tanaman rempah2 milik rakyat agar tidak berlebihan)
-contingenten ( rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi)
-verplichte leverentie (rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi di wilayah yang tidak dikuasai oleh voc
-pleanger stelsel (kewajiban rakyat menanam kopi)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KOLONIALISME dan IMPERIALISME

Kolonialisme




Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
Pendukung dari kolonialisme berpendapat bahwa hukum kolonial menguntungkan negara yang dikolonikan dengan mengembangkan infrastruktur ekonomi dan politik yang dibutuhkan untuk pemodernisasian dan demokrasi. Mereka menunjuk ke bekas koloni sepertiAmerika SerikatAustraliaSelandia BaruHong Kong dan Singapura sebagai contoh sukses pasca-kolonialisme.
Peneori ketergantungan seperti Andre Gunder Frank, berpendapat bahwa kolonialisme sebenarnya menuju ke pemindahan kekayaan dari daerah yang dikolonisasi ke daerah pengkolonisasi, dan menghambat kesuksesan pengembangan ekonomi.
Pengkritik post-kolonialisme seperti Franz Fanon berpendapat bahwa kolonialisme merusak politik, psikologi, dan moral negara terkolonisasi.
Penulis dan politikus India Arundhati Roy berkata bahwa perdebatan antara pro dan kontra dari kolonialisme/ imperialisme adalah seperti "mendebatkan pro dan kontra pemerkosaan".
Lihat juga neokolonialisme sebagai kelanjutan dari dominasi dan eksploitasi dari negara yang sama dengan cara yang berbeda (dan sering kali dengan tujuan yang sama).
Definisi
Collins English Dictionary mendefinisikan kolonialisme sebagai "kebijakan dan praktik kekuatan dalam memperluas kontrol atas masyarakat lemah atau daerah." The Merriam-Webster Dictionary menawarkan empat definisi, termasuk "karakteristik sesuatu koloni" dan "kontrol oleh satu kekuatan di daerKKKah yang bergantung atau orang-orang ". The Encyclopedia 2.006 Stanford Filsafat "menggunakan istilah 'kolonialisme' untuk menggambarkan proses penyelesaian Eropa dan kontrol politik atas seluruh dunia, termasuk Amerika, Australia, dan sebagian Afrika dan Asia." Ini membahas perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme dan menyatakan bahwa "mengingat kesulitan konsisten membedakan antara dua istilah, entri ini akan menggunakan kolonialisme sebagai suatu konsep umum yang mengacu pada proyek dominasi politik Eropa dari keenam belas hingga abad kedua puluh yang berakhir dengan gerakan-gerakan pembebasan nasional dari tahun 1960-an ". Dalam pengantarnya untuk Jürgen Osterhammel yang Kolonialisme: Sebuah Tinjauan Teoritis, Roger Tignor mengatakan, "Untuk Osterhammel, esensi kolonialisme adalah adanya koloni, yang secara definisi diatur berbeda dari wilayah lain seperti protektorat atau bola informal pengaruh." Dalam buku tersebut, Osterhammel bertanya, "Bagaimana bisa 'kolonialisme' didefinisikan secara independen dari 'koloni?'" Ia menempel pada definisi tiga-kalimat: Kolonialisme adalah hubungan antara mayoritas (atau paksa diimpor) adat dan minoritas penyerbu asing. Keputusan fundamental yang mempengaruhi kehidupan masyarakat terjajah yang dibuat dan dilaksanakan oleh penguasa kolonial demi kepentingan yang sering didefinisikan dalam sebuah metropolis yang jauh. Menolak kompromi budaya dengan penduduk terjajah, penjajah yakin superioritas mereka sendiri dan mandat mereka dihabiskan untuk memerintah.

Koloni berasal dari kata colonia (bahasa Latin) yang artinya tanah pemukiman (jajahan). jadi koloni berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayahnya.
Adapun kolonialisme mengandung arti upaya penguasaan atas suatu daerak/wilayah oleh negara penguasa untuk memperluas daerahnya atau wilayahnya. Penguasaan daerah tersebut umumnya dilakukan secara paksa untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara induk (motherland).

Macam-macam bentuk kolonialisme

§     koloni eksploitasi, yaitu penguasaan suatu daerah untuk dikuras habis kekayaan alam dan tenaga penduduknya (kerja paksa) untuk kepentingan negara penguasa
§     Koloni penduduk, yaitu penguasaan suatu daerah baru, dengan cara menyingkirkan atau memusnahkan penduduk asli atau pribumi yang digantikan oleh pendatang yang menyebabkan kedudukan penduduk asli terabaikan.
§     Koloni deportasi, yaitu daerah atau wilayah koloni yang dipakai sebagai tempat buangan para narapidana yang sudah tidak dapat ditangani lagi oleh pemerintah. Mereka kebanyakan para kriminal yang dihukum seumur hidup. Dari pada pemerintah harus memberi makan mereka seumur hidup lebih baik mereka dijadikan tenaga buruh yang tidak dibayar.

Imperialisme


Timbulnya Kata Imperialisme

Perkataan Imperialisme pertama kali Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri daripada berkecipuhan dalam soal-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.

Asal Mula Kata Imperialisme

Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah di manaimperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap di mana saja.

Arti Kata Imperialisme

Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dankolonialisme. Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dariimperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:
1.   Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
2.   Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
1.   Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
2.   Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
3.   Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
4.   Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.

Pembagian Imperialisme


§     Imperialisme kuno. (muncul pada kurang lebih 1500 M) berlangsung pada zaman kuno sampai zaman pertengahan. Imperialisme ini lebih menekankan pada perluasan wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara atau daerah lain. Imperialisme kuno mempunyai semboyan gold (memupuk kekayaan), gospel (menyebarkan agama), dan glory (mencapai kekayaan). Sebagai contoh, Spanyol dan Portugis yang melakukan penjelajahan samudra serta menguasai daerah baru, mengumpulkan kekayaan dan menyebarkan agama oleh para misionaris yang turut dalam pelayaran tersebut.
§     Imperialsime Modern. Berlangsung pada awal terjadinya Revolusi industri (1500 M) sampai akhir perang dunia 2 (1942). Tujuan imperialisme modern didasari oleh keinginan negara penjajah untuk mengembangkan perekonomiannya. Mereka membangun industri secara besar-besaran yang memerlukan bahan mentah serta daerah untuk memasarkan hasil industrinya. Hal ini menyebabkan adanya usaha untuk mencari daerah jajahan. Negara yang menjadi pelopor imperialisme modern adalah inggris (sebagai pelaksana Revolusi industri)
§     Imperialisme Ultramodern (neokolonialisme). Tujuan imperialisme ini lebih menekankan pada penguasaan mental, ideologi, dan psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia 2 sampai dengan sekarang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ZAMAN PENJELAJAHAN

Latar Belakang

Zaman penjajahan (Age Of Exlration) di mulai pada awal abad ke 15 di Eropa sampai abad ke 17. Pada masa ini, kapal-kapal bangsa Eropa menjelajahi samudra di seluruh dunia dengan harapan menemukan jalur-jalur perdagangan dan sumber-sumber kekayaan yang menandai berkembangnya kapitalisme dan kolonialisme. Mereka mencari kekayaan berupa emas, perak atau komoditi dagang yang berharga seperti rempah-rempah. Pada proses pencariain ini, bangsa eropa mulai mengenal wilayah-wilayah dan orang-orang yang sebelumnya belum kenal.
Zaman ini telah dimulai dengan serangkaian perjalanan darat yang telah dilakukan oleh pedagang Eropa pada akhir abad pertengahan. Para pedagang ini telah berdagang dengan dunia Timur melalui jalur sutera yang terbentang sepanjang eropa. Lantas dengan penemuan teknologi maka para pedagang ini membuka jalur perdagangan yang disebut jalur Emas atau Cengkeh. Penjelajah tersebut seperti Bartholomeus Diaz yang sampai ke tanjung Harapan, dll.



Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya Perang Salib (1096 - 1291). Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan samudra.

Ada beberapa faktor yang mendorong penjelajahan samudra:

1.             Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di         mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
2.             Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
3.             Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
4.             Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
5.             Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik.
6.             Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
7.             Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
8.             Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris).


Penjelajahan Samudera Oleh Bangsa Eropa
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.



Garis Khayal Tordesillas yang dibuat berdasarkan perjanjian tordesilas

Pelayaran Orang-orang Portugis
Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator) yang memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol, dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugis.

Berikut ini penjelajah-penjelajah yang berasal dari Portugis.
1) Bartholomeu Dias
Bartholomeu Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan Agustus 1487. Ketika sampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias dan rombongannya, ujung Selatan Benua Afrika dinamai Tanjung Badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan menakutkan dan tempat tersebut dianggap memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia.

2) Vasco da Gama

Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak Dias. Ekspedisinya dilakukan melalui laut sepanjang pantai Afrika Barat.
Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan. Ia membeli rempah-rempah untuk dikirim ke Portugis dan sebagian dijual ke negara- negara Eropa lainnya.

             Rute pelayaran pertama Vasco da Gama


3) Alfonso d’ Albuquerque
Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali.
Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’ Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511.


Pelayaran Orang-orang Spanyol
Berikut ini para penjelajah Spanyol yang melakukan pelayaran ke dunia Timur:
1) Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.

2) Ferdinand Magelhaens (Magellan)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.


Pelayaran orang-orang Inggris
1) Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.


2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.

3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.

4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.


5) William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.

6) James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.

Pelayaran Orang-orang Belanda
Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol.


Berikut ini beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia:
1) Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.

2) Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.

3) Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS