Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Teori Manusia Jawa

Teori Nusantara

Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford. Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara lain :
Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persamaan ini hanyalah suatu kebetulan saja.
Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homon soloensis dan Homo wajakensis.
Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teori “out of Africa”
Hasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalui proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di dunia ini. Apabila kita bersandar pada teori ini, maka bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia modern yang berasal dari Afrika tersebut.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia atau khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mempunyai hubungan langsung dengan manusia modern. Dengan demikian, nampaknya jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia khususnya Jawa, seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, dan sebagainya telah mengalami kepunahan. Mereka pada akhirnya digantikan oleh komunitas manusia yang berasal dari Afrika yang melakukan proses migrasi hingga sampai di Kepulauan Nusantara. Nampaknya teori ini perlu terus dikaji dan disosialisasikan, sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Teori “out of Africa”
Teori “out of Africa”
Namun Homo Erectus yang pernah tinggal di Pulau Jawa mempunyai sejarah menarik karena dapat bertahan sekitar 250.000 tahun lebih lama dari jenis yang sama yang tinggal di tempat lain di Asia, bahkan mungkin bertahan sekitar 1 juta tahun lebih lama dari yang tinggal di Afrika. Umur fosilHomo Erectus terakhir yang ditemukan di Ngandong dan Sambungmacan (Jawa Tengah) sekitar 30.000 sampai 50.000 tahun. Homo Erectus (“java man”) di Pulau Jawa diduga pernah hidup dalam waktu yang bersamaan dengan Homo Sapiens (manusia modern).
Sampai saat ini, penyebab kepunahan “java man” masih misteri. Diduga salah satu penyebabnya ialah karena keterbatasan strategi hidup mereka. Tidak ditemukannya peralatan dari batu (misalnya untuk membelah daging atau untuk berburu) di sekitar fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupannya masih sangat primitif. Diduga mereka memakan daging dari binatang yang telah mati (scavenger). Kolonisasi Homo Sapiens yang berasal dari Afrika berhasil, karena mereka punya strategi hidup yang lebih baik disbanding penduduk asli Homo Erectus.
Berdasarkan ketiga teori tersebut, silahkan kamu mencari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing teori. Alangkah lebih baik jika kamu bekerja dalam kelompok. Kemudian diskusikan dalam kelompokmu atau berdiskusi dan beradu argumentasi dengan kelompok yang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teori Penciptaan Manusia Darwin vs Islam

Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanla empat kelompok dasar sebagai berikut:
1.    Australophithecines
2.    Homo habilis
3.    Homo erectus
4.    Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera dari selatan”.
Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah.  Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus >Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,” evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur’an (Nabi Adam a.s)
Saat Allah Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan,
“.. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi. Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
“Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isra’ [17]: 70)
Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Jika sobat bertanya kepada saya, maka saya akan memilih option yang kedua. Drama penciptaan Adam di Surga memang sudah sangat melekat dibenak saya sejak masih kecil. Tentu saja ini benar adanya, karena seluruh keluarga saya beragama Islam. Pengetahuan demikian sudah diajarkan oleh kedua orang tua saya sejak masih kecil. Tidak hanya berasal dari kedua orang tua, pengetahuan demikian juga saya peroleh dengan cerita yang sama saat duduk di bangku sekolah dasar. Keyakinan saya semakin kuat, apalagi saya seorang Islam. Bertolak ukur dari keyakinan saya terhadap Al-Qur’an maka saya sangat mengerti dan paham akan drama penciptaan adam disurga tersebut.
Keyakinan saya tak pernah goyah akan cerita asal mula manusia ini, sebelum saya tau tentang Teori Darwin. Teori Darwin saya pelajari saat duduk dibangku sekolah menengah pertama. Karena masih dalam masa labil, saya tidak mau terjerumus kedalam kesesatan. Dan akhirnya saya menanyakan kembali kepastiannya kepada kedua orang tua saya. Lagi- lagi kedua orang tua saya meyakinkan akan kebenaran Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Hingga saat ini saya masih meyakini apa saja yang tertulis dalam Al-Quran. Demikian pula tentang asal mula manusia dan drama penciptaan Adam di surga hingga turun kebumi. Jadi, tetap pada pilihan pertama, Nabi Adam a.s adalah manusia pertama di muka bumi dan Nabi Adam a.s merupakan nenek moyang kita.
Apakah sobat setuju bahwa Nabi Adam a.s adalah nenek moyang manusia? Jika masih belum yakin, mari kita yakinkan bersama-sama. Untuk meyakinkan kita bahwa Teori Darwin merupakan sebuah kesalahan, saya akan sedikit membahas tentang kesalahan tersebut. Berikut sedikit penjelasan yang dapat saya ungkapkan kembali, dari beberapa buah buku yang dulu pernah saya baca. Disini saya akan berbagi tentang pembuktian kesalahan Teori Darwin berdasarkan kepercayaan ilmiah dan rasional. Ada tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera:
1. Mata
Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat berfungsi jika tersusun sepenuhnya. Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat. Jika kehilangan lensa mata saja, maka mata akan rusak dan tidak dapat melihat sama sekali. Teori evolusi menyatakan bahwa manusia terjadi melalui proses secara bertahap secara kebetulan. Maka akan terjadi proses setengah jadi lalu jadi. Hal ini tidak bisa terjadi pada mata, karena mata tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak tersederhanakan. Oleh karena itu teori evolusi dinyatakan runtuh.
2. Temuan Fosil
Dalam bukunya, The Origin of Species, Darwin menulis,
“Jika setiap spesies berasal dari spesies lain secara bertahap, mengapa dimana-mana kita tidak melihat bentuk transisi yang amat banyak? Akan tetapi, dikawasan antara, yang mempunyai kondisi antara kehidupan, mengapa kita sekarang tidak menemukan jenis yang kemungkinan besar merupakan perantara? Kesulitan ini cukup membingungkan saya dalam waktu lama.”
Demikian sedikit kutipannya dari sebuah buku yang pernah saya baca. Disana terlihat jelas bahwa Darwin menyadari kelemahan teorinya. Ia menyatakan jika tidak ditemukan bentuk transisi dan ada bentuk yang tidak mungkin terjadi karena evolusi karena tak tersederhanakan maka teorinya runtuh.Penemuan fosil dari waktu kewaktu belum menemukan adanya bentuk transisi. Sehingga secara otomatis Teori Darwin runtuh dengan sendirinya.
3. Sel
Menuru Darwin manusia dan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang berupa makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus berevolusi hingga menjadi kera, dari kera menjadi manusia dalam waktu yang lama. Namun nyatanya dulu, Darwin bisa melihat sel hanya permukaannya saja yang berupa kotak sederhana. Darwin juga tidak mampu menjelaskan asal usul sel tersebut. Oleh karena itu, lagi-lagi Teori Darwin dinyatakn runtuh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Corak Kehidupan Manusia Zaman Paleolithikum






Paleolitikum atau Zaman Batu Tua (Bahasa Inggris: Paleolithic atau Palaeolithic, Yunani:παλαιός (palaios) — purba dan λίθος  (lithos) —batu) adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM

Pada masa ini kehidupan manusia prasejarah yang mempunyai corak berburu dan meramu. Berburu adalah kegiatan manusia purba untuk memperoleh bahan makanan dengan cara memburu binatang, memasang perangkap, dan menjeratnya. Alat yang mereka gunakan untuk berburu kebanyakan dibuat dengan tangan . seperti sejenis tombak dari batu atau kayu yang ujungnya runcing. Sedangkan, meramu adalah kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh-tumbuhan langsung dari alam.


Tahap berburu dan meramu tingkat awal berlangsung sejak 2 juta sampai 10.000 tahun yang lalu. Tahap ini berlangsung pada zaman pleistosen. Manusia yang hidup pada zaman itu adalah Homo erectus dan Homo sapiens. Untuk mendapatkan makanan, pada masa itu manusia purba hanya tinggal mengambilnya dari alam. Caranya dengan berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, biasanya mereka memilih kawasan yang berupa padang rumput dengan semak belukar dan hutan kecil di sekitarnya atau dekat dengan sumber air, sungai, danau, dan rawa.

Pada tahap berburu dan meramu tingkat awal ini, Homo Erectus dan Homo Wajakensis biasanya tinggal di dalam gua-gua. Mereka biasa berburu gajah purba, banteng purba, dan binatang-binatang hutan lainnya. Gua adalah tempat yang relatif aman dan sudah dalam kondisi siap pakai. Gua-gua itu biasanya mereka gunakan sebagai tempat istirahat sementara saat harus mencari makan dan berpindah tempat. Artinya, mereka hidup secara setengah menetap dan setengah mengembara. Gua yang dipilih adalah gua alam atau cave dan gua payung bukit karang atau rock/abris sous roche. Letak gua biasanya dekat sebuah sumber air dan makanan. 

Kehidupan manusia purba dalam gua-gua itu biasanya membentuk kelompok kecil terdiri atas 20–30 orang. Pembentukan kelompok kecil ini mempunyai beberapa keunggulan, terutama untuk menghadapi serangan musuh bersama, melaksanakan kegiatan berburu dan meramu, menghadapi datangnya serangan binatang liar, serta mempermudah pengembaraan.

Dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, manusia prasejarah telah mengenal pembagian tugas atau kerja. Misalnya saat berburu binatang dibutuhkan beberapa laki-laki yang mempunyai ketangkasan dan kecepatan dalam berlari. Pekerjaan ini tidak sesuai dengan karakter wanita. Mereka mungkin bisa membantu saat harus meramu atau menguliti binatang buruan. Selain itu, wanita bertugas menjaga gua dan merawat anak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS